obj3

Teknologi Cloud Disebut Bisa Kurangi Emisi Karbon hingga 78 Persen

Kompas.com - 01/12/2021, 10:37 WIB
Saat ini, jejak karbon atau yang biasa disebut carbon footprint menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian banyak pihak.

JAKARTA, KONTAN.co.id - Saat ini, jejak karbon atau yang biasa disebut carbon footprint menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian banyak pihak.

Pasalnya, jejak karbon berupa jumlah emisi karbon dioksida (CO2) dari hasil berbagai aktivitas manusia dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan, termasuk perubahan iklim.

Oleh karena itu, tak mengherankan bahwa kalangan pemerintahan di berbagai belahan dunia berupaya menekan emisi karbon, termasuk dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di negaranya.

Terkait hal tersebut, sebuah riset terbaru yang dilakukan perusahaan penyedia layanan cloud, Amazon Web Services (AWS), menyebutkan bahwa teknologi komputasi awan alias cloud computing bisa membantu perusahaan memangkas emisi karbon rata-rata hingga 78 persen.

"Keseriusan dan fokus kami dalam berinovasi berhasil meningkatkan upaya penghematan energi pada operasi data center secara lebih cepat dibandingkan operasi pada infrastruktur on-premises tradisional," ujar Ken Haig, Head of Energy Policy for Asia Pacific & Japan at AWS.

AWS merinci, 67 persen dari total pengurangan carbon footprint itu tercapai berkat server cloud yang hemat energi, berteknologi canggih, serta dimanfaatkan secara optimal dan efisien.

Sementara itu, pengurangan emisi karbon 11 persen sisanya didapat berkat pusat data (data centercloud yang menggunakan daya dan sistem pendingan yang lebih efisien.

"Metode pendinginan yang efisien, aliran udara yang dioptimalkan, dan infrastruktur kelistrikan yang lebih baru dan lebih efisien bisa mengurangi kerugian dari distribusi daya di data center," tulis AWS di laporan risetnya.

Dalam risetnya, AWS bersama dengan 451 Research melakukan survei terhadap 500 perusahaan yang sudah bermigrasi dari pusat data lokal (on-premise) ke pusat data cloud, menggunakan layanan cloud AWS yang tersebar di wilayah Asia Pasifik.

Perusahaan yang disurvei berasal dari negara Australia, India, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan.

Penulis Galuh Putri Riyanto
|
Editor Oik Yusuf Kunjungi aws.amazon.com untuk membaca a
Kunjungi aws.amazon.com untuk membaca artikel lain seputar AWS Ada Untuk Indonesia
Artikel Terkait
post 1

Melalui PT FDS, Bank Banten gunakan teknologi Amazon untuk kembangkan layanan digital

Kontan.co.id - 01/12/2021, 10:35 WIB
post 1

Ridwan Kamil Pastikan Amazon Web Service Investasi di Jawa Barat

Kompas.com - 23/11/2021, 15:00 WIB